Jumat, 19 November 2010

Tulisan bebas tentang Etika Bisnis-Etika bisnis atau manajemen risiko?

Etika bisnis

Pelanggaran terhadap etika bisnis selalu dipicu oleh godaan terhadap keuntungan jangka pendek yang menggiurkan. Pelanggaran terhadap etika acap baru terbukti dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Sejarah telah menunjukkan bahwa ketidakpedulian perusahaan terhadap etika bisnis dapat mengakibatkan kehancuran perusahaan dalam waktu yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kehancuran perusahaan akibat kesalahan dalam penilaian dan kebijakan bisnis namun tetap memperhatikan etika bisnis.

Akibat buruk dari perilaku yang tidak etis bukan hanya akan menimpa perusahaan itu sendiri namun juga menimpa masyarakat secara umum. Seperti dalam kasus subprime mortgage di atas, kerugian juga menimpa banyak investor di berbagai pasar saham di dunia, akibat berkurangnya nilai aset yang mereka miliki.

Perilaku bisnis yang tidak etis akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Selain melahirkan persepsi yang buruk di mata masyarakat, dampak negatif lainnya adalah menurunnya moral karyawan akibat beban psikologis karena bekerja pada perusahaan yang memiliki citra buruk, terpaksa dikeluarkannya biaya untuk mengatasi citra buruk yang ada, dan ketidakpercayaan publik terhadap segala tindakan yang dilakukan perusahaan di masa depan.

Yang juga perlu mendapat perhatian adalah bahwa setiap sistem etika bisnis harus mengakui adanya keterkaitan antara aktivitas bisnis dan kehidupan di luar bisnis yang akan memengaruhi bukan hanya karyawan, namun juga teman, keluarga, dan masyarakat secara umum.

Keputusan bisnis juga merupakan bagian dari keputusan dalam kehidupan secara keseluruhan yang memiliki dampak melewati batas-batas ruang kerja. Jadi perilaku bisnis yang etis bukan hanya bagian dari norma perusahaan, tetapi juga norma masyarakat secara keseluruhan.

Manajemen risiko

Namun, tidak seperti skandal Enron dan WorldCom, yang jelas-jelas merupakan pelanggaran etika bisnis, kasus subprime mortgage barangkali masih berada di wilayah abu-abu. Benarkah karena pelanggaran etika bisnis atau manajemen risiko yang tidak berjalan dengan semestinya?

Penerapan manajemen risiko yang terintegrasi, akan dapat menangkal terjadinya krisis semacam ini. Berbagai risiko diidentifikasi, diukur, dan dikendalikan di seluruh bagian organisasi. Kemungkinan terjadinya risiko dan akibatnya terhadap bisnis merupakan dua hal mendasar untuk diidentifikasi dan diukur.

elalui pengelolaan risiko terintegrasi, setiap keputusan strategik yang diambil selalu berdasarkan atas informasi yang valid dan reliable. Dengan demikian keputusan itu diharapkan mampu mengantisipasi secara efektif kejadian di masa depan dan mengurangi ketidakpastian.

Pada galibnya, proses bermula dari analisis secara akurat baik terhadap lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Hasil analisis kemudian ditindaklanjuti dengan identifikasi dan klasifikasi secara jelas, spesifik, dan menyeluruh dari tiap risiko yang ada. Namun, identifikasi saja tidaklah cukup.

Banyak perusahaan dapat melakukan identifikasi risiko dengan baik sehingga tahu benar risiko apa saja yang akan dihadapi dalam aktivitas bisnisnya, tetapi salah dalam melakukan antisipasi.

Pertanyaannya, untuk perusahaan sekelas Citigroup seharusnya sudah memiliki manajemen risiko yang cukup canggih, seberapa besar kemungkinannya mengalami kesalahan antisipasi? Disinilah pertanyaan muncul, adakah masalah etika bisnis di dalamnya?

Sumber : Oleh: A. B. Susanto
http://web.bisnis.com/kolom/2id705.html/google

Kamis, 18 November 2010

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN ( csr)

Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis sudah tentu adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran sebuah perusahaan sudah pasti akan meningkatkan kemakmuran rakyat karena lebih efisien dan murah produk yang dihasilkan.
Kenyataannya tidak demikian, banyak perusahaan bukan hanya makin kaya tetapi juga semakin berkuasa sementara penduduk miskin dan lemah serta rentan secara sosial, ekonomi, politik, kesehatan dan lingkungan makin banyak. Kemajuan perusahan juga menyumbang ketidak-adilan dan kesenjangan sosial. Pertumbuhan ekonomi tidak selalu sejalan dengan pemerataan atau distribusi kesejahteraan.
Memperhatikan kesenjangan yang semakin besar muncul berbagai reaksi untuk memperbaiki persoalan kesenjangan. Antara lain program pengentasan kemiskinan, perbaikan kesejahteraan, bantuan subsidi langsung dan sebagainya. Itu jika dilakukan oleh pemerintah sebagai unsur negara yang yang mempunyai peran penting di situ. Kenyataan menunjukkan bahwa upaya-upaya ini sering tidak membawa hasil atau tidak berkelanjutan.
Namun bagaimana dengan swasta? Swasta dapat dikatakan sering mempunyai kekuasaan yang jauh lebih besar dari pada suatu negara. Data menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar dan kaya jika digabungkan akan mempunyai kekayaan yang lebih besar dari negara. Kekuasaan perusahaan swasta di manapun di dunia sering mampu mendikte pembuatan atau pembaruan kebijakan dan peraturan perundangan suatu negara bahkan politik dan kepemimpinan negara dan daerah. Swastapun mempunyai program-program sosial seperti bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community development), outreach,beasiswa, penyediaan dana filantropis dan sebagainya. Tetapi banyak juga yang tidak berkelanjutan.
Pada saat banyak perusahaan semakin besar dan semakin kaya pada saat itu pula semakin banyak orang miskin dan semakin rusak lingkungan sekitarnya. Karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negative ini.
Kita sedang berhadapan dengan dunia yang tidak adil dan tidak seimbang. Pada saat ini hanya 20 persen penduduk dunia yang menikmati begitu banyak manfaat atas kekayaan alam dan hasil bumi. Mereka menikmati 85 persen pengeluaran dunia untuk konsumsi, menikmati 45 persen daging yang dikonsumsi, 65 persen listrik, menggunakan 84 persen kertas, menggunakan 85 persen logam dan bahan kimia namun menghasilkan 70 persen emisi gas karbon dioksida di seluruh dunia. Sangat tidak adil. Kesemua konsumsi ini merupakan peluang pasar yang lebih besar dinikmati mereka namun menimbulkan dampak negatif yang diderita masyarakat kecil.
Jika negara dan perusahaan swasta besar digabung sebagai kekuatan ekonomi dunia maka dari 100 kelompok ekonomi dunia 51 dikuasai swasta sedangkan 49 dikuasai negara termasuk negara-negara besar, adikuasa dan industri maju. Jika sepuluh negara besar dikeluarkan dari daftar ini maka kekayaan 200 perusahaan besar dunia melebuihi kekayaan semua negara lain di dunia ini. Laba sebuah perusahaan Microsoft tahun 2003 mencapai hampir Rp.274 trilyun padahal APBN Indonesia tahun 2004 berjumlah Rp. 341 trilun.
Ketidak-adilan ini menimbulkan ketidakpuasan bahwa globalisasi hanya menguntungkan pihak yang kuat dan kaya. Kekuasaan dan penguasaan atas sumberdaya alam serta kekayaan ada di tangan di perusahaan multinasional yang bisa mendikte negara lain (baik negara maju maupun negara miskin) sehingga negara tertentu bisa kehilangan kedaulatan atas sumberdaya alam bahkan kehilangan kebebasan dan kedaulatan negaranya serta meningkatkan ekploitasi tenaga kerja dan turut memperbesar degradasi sumberdaya alam.
Semakin banyak muncul ketidakpuasan bahkan kemarahan di kalangan rakyat sebuah negara karena kekayaan alamnya dikuasai perusahaan asing atau perusahaan multinasional. Melihat tekanan yang semakin besar oleh perusahaan (corporation) multinasional pada negara muncul pertanyaan apa yang bisa dibuat oleh perusahaan multinasional? Apa tanggung jawab mereka atas lingkungan dan masyarakat sekitar?
Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR), dan Corporate Citizenship (CC). Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan nilai-nilai etika, memenuhi kaidah-kaidah dan keputusan hukum dan menghargai manusia, masyarakat dan lingkungan. Corporate Citizenship (CC) adalah cara perusahaan bersikap atau memperlihatkan perilaku ketika berhadapan dengan para pihak lain sebagai salah satu cara untuk memperbaiki reputasi dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Corporate Citizenship juga menyangkut pada masalah pembangunan social (social development) dan dilakukan pada konteks partnership dan tata kelola (governnance. Prinsip ini memperhatikan pembangunan masyarakat, perlindungan dan pelestarian lingkungan untuk keberlanjutan lingkungan dan membantu memperbaiki kualitas hidup manusia. Corporate citizenship ini dilakukan melalui manajemen internal yang lebih baik, membantu memberikan bantuan sumberdaya untuk pembangunan sosial dan kemitraan dengan masyarakat bukan bisnis dan masyarakat luas.
Dengan meningkatnya peran swasta antara lain melalui pasar bebas, privatisasi dan globalisasi maka swasta semakin luas berinteraksi dan bertanggung jawab serta memiliki tanggung jawab sosial dengan masyarakat dan pihak lain. Didalam ekonomi moderen peranan pemerintah semakin berkurang tidak terkecuali dalam hal pelayanan publik. Pelayanan publik yang dulu dikuasai pemerintah kini diambil alih swasta dengan manajemen dan kualitas yang lebih baik. Namun tentu saja harus dibayar dengan lebih mahal oleh publik untuk mendapatkan kualitas yang baik.
Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya dalam bidang pembangunan sosial dan ekonomi tetapi juga dalam hal lingkungan hidup. Sebagaimana diketahui tiga pilar utama dalam corporate citizenhip adalah keuangan, social dan lingkungan. Tentu saja perusahaan swasta harus bekerja sama dengan pihak lain dalam hal ini pemerintah dan masyarakat (termasuk ornop, parta politik dan masyarakat luas).
Menurut Bank Dunia, Tanggung jawab sosial perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama: perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak azasi manusia, interaksi dan keteribatan perusahaan dengan masyarakat, standar usaha, pasar, pengembangan ekonomi dan badan usaha, perlindungan kesehatan, kepemimpinan dan pendidikan, bantuan bencana kemanusiaan.
Teori, konsep dan prinsip CSR memang menarik bagus dan lengkap tetapi apakah dapat dilaksanakan? Tanggung jawab soaial perusahaan tidak bisa hanya pada perusahaan industri yang menghasilkan dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat. Tetapi juga sektor keuangan atau financial seperti lembaga keuangan bank dan bukan bank. Persoalannya banyak industri yang merusak lingkungan, melanggar HAM, melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak sering bertahan dan berkuasa dengan tetap menerima kredit dari perusahaan-perusahan keuangan yang kuat dan berkuasa di dunia. Motivasi mencari laba bisa menghambat keinginan untuk membangun masyarakat dan lingkungan sekiarnya. Sejauh ini kebijakan pemerintah untuk mendorong dan mewajibkan perusahan swasta untuk menjalankan tanggung jawab sosial ini tidak begitu jelas


Sumber :http://www.beritabumi.or.id/artikelvt.php?idartikel=173
http://goodcsr.wordpress.com/about/artikel/google

Minggu, 14 November 2010

PELANGGARAN YANG DILAKUKAN PERUSAHAAN

• Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk
Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan
sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003
tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar
prinsip kepatuhan terhadap hukum.
• Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran
baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan
sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,
sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak
ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid.
Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu
dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan
sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi
• Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas
Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan
yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai
salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus
karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga
segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak
Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut.
Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS
Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan
fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah
Sakit
• Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban
Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam
pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan
calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara
tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan
pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang
terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak
Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2
bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada
kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan,
begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut
telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai
calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.
• Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran
Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin
membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling
perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi
kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah,
karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum
ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan
kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah,
sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun
semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran
kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya
untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini
perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak
memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
• Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan
pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam
pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi
bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi
bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan
kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi
spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang
• Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar
angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah
memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar
angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah
jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan
mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih
dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam
kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran
prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan
peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.

sumber : http://adulaja.blogspot.com/2010/01/contoh-pelanggaran-etika-bisnis.html

Senin, 25 Oktober 2010

Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Perusahaan sebagai pelaku bisnis dalam perkembangannya telah menjadi sumber kekuasaan yang semakin besar pengaruhnya. Perusahaan tidak saja telah menjadi institusi ekonomi yang kian penting dan strategis, tetapi juga merupakan suatu kekuatan besar untuk perubahan sosial. Dia telah menjadi alat yang dominan untuk mentransformasikan iptek menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang berguna secara ekonomis. Hal itu dalam perjalanan selanjutnya telah banyak menunjang terjadinya perubahan sosial.

Sementara itu harapan masyarakat terhadap perusahaan kian meluas yang oleh Fremon E. Kast digambarkan sebagai tiga lingkaran konsentrik tanggung jawab, yakni (1) lingkaran dalam yang meliputi tanggung jawab dasar, yakni fungsi ekonomi berbasis efisiensi; (2) lingkaran tengah yang mencakup tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi ekonomi dengan kesadaran yang lebih dalam terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang dinamis, seperti upaya pelestarian lingkungan, memanusiakan tempat kerja, memperlakukan pelanggan sebaik mungkin; (3) lingkaran luar yang menggambarkan tanggung jawab baru, yakni kepedulian yang lebih dalam terhadap peningkatan kualitas lingkungan sosial, seperti peduli terhadap pengangguran, kemiskinan, dan penderitaan anggota masyarakat.

Inilah yang sering disebut sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility = CSR), suatu paham yang menyatakan bahwa perusahaan mempunyai kewajiban terhadap kelompok–kelompok pemilih dalam masyarakat selain dari para pemilik perusahaan dan di luar yang ditentukan oleh undang-undang. Walaupun bisnis tidak dapat diharapkan 100 persen mengambil seluruh tanggung jawab untuk masalah sosial yang notabene begitu luas, mereka tidak dapat menutup mata terhadap perlunya perubahan sosial. Kerja sama yang aktif dengan intitusi pemerintah dalam berbagai level serta dukungan dan partisipasi anggota masyarakat lewat LSM dan yang lainnya dalam mengatasi isu-isu dan realita problem sosial merupakan resultante harapan umum dan bagian dari tanggung jawab bisnis masa kini dan yang akan datang.

Dalam perspektif bisnis jangka panjang tanggung jawab sosial adalah segepok kewajiban organisasi bisnis untuk melindungi lingkungan dan memajukan masyarakat di mana organisasi beroperasi dan di mana para pelanggannya mangkal yang merupakan jantung bisnis itu sendiri. Suka tidak suka serta mau tidak mau tanggung jawab tersebut mesti mendapat atensi yang lebih besar. Tanggung jawab sosial dunia bisnis bukanlah bentuk tanggung jawab yang dipaksakan apalagi atas dasar tekanan, ancaman, atau paksaan, melainkan tanggung jawab yang didasari kaidah moral, komitmen sosial, dan etika bisnis. Tanggung jawab sosial dunia bisnis dipengaruhi oleh berbagai kekuatan, yaitu norma sosial dan budaya, hukum serta regulasi, praktik dan budaya organisasi. Jadi, boleh dikatakan dia terbentuk karena dorongan kemanfaatan, moralitas, dan keadilan.

sumber : http://m31ly.wordpress.com/2009/11/20/19/mellyshargyy/google

Kamis, 21 Oktober 2010

PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS

Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat erat terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan, bahwa prinsip etika bisnis sebagai berikut:

Prinsip otonomi : adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip kejujuran : Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip keadilan : menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle) : menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip integritas moral : terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan/orang2nya maupun perusahaannya.

Pertanyaan nya bagaimana menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis ini agar benar-benar dapat operasional? Sonny juga menjelaskan, bahwa sesungguhnya banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar Visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti Visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan.

Berkembang tidaknya sebuah etos bisnis ditentukan oleh gaya kepemimpinan dalam perusahaan tersebut.

sumber : http://edratna.wordpress.com/2006/12/06/budaya-korporatif-etika-bisnis-dan-corporate-sosial-responsibilities/google

Minggu, 17 Oktober 2010

ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.


Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.


Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Sumber : http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm/google

Minggu, 10 Oktober 2010

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.


Sumber : http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html

Selasa, 08 Juni 2010

TUGAS B. INDONESIA

1. Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita
dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat
penelitian (skripsi, tesis, disertasi)

2. Persiapan yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan

1. Siapkan Diri.

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri.

2. Buat Time Table.

Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

3. Jadilah Proaktif.

Dosen pembimbing memang bertugas membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, mengejar untuk bimbingan, dan seterusnya.

4. Be Flexible.

Skripsi mempunyai tingkat ketidakpastian tinggi.
Sebaiknya jangan menggunakan jasa pihak ketiga yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri.

6. Siapkan budget (dana)

Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships).

3. Tujuan membuat proposal

1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek,
2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,.

Jenis- jenis proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Selasa, 11 Mei 2010

klkp

nilai : 90

MAKALAH PERPUTARAN UANG

DISUSUN OLEH :
HANNA S
10207512

RIRIN A
10207947



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-hambanya dalam nenyelesaikan makalah ini. Penyusun juga nengucapkan terima kasih kepada Bang Kiki yang telah meluangkan waktunya kepada kami untuk menyelesaikan tugas kami. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca walaupun kami sadari bahwa makalah ini mmpunyai kelebihan dan kekurangan, maka kami memohon maaf kepada pembaca atas kekurangan dan kelebihan tersebut.


Tidak dipungkiri bahwa kita sering sekali menemui beberapa orang pedagang kaki lima dan bahkan hampir dari mereka yang masih anak-anak. Mereka sangat sering dijumpai di pinggir jalan, tempat-tempat sekolah, ataupun di tempat keramaian lainnya.. Banyak dari mereka yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan sama sekali dan faktor utama dari hal tersebut adalah karena keterbatasan biaya, yang mengharuskan mereka bekerja menjadi pedagang kaki lima.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..…..............………………………………………………………….1
2. Ruang Lingkup ……….........………..........................................................................1
3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PERMASALAHAN
1. Permasalahan………………………………………………………………………...3

BAB III PEMBAHASAN
1. Kendala ....…….......................……………………………………………………..4
2. Alternatif................................……………………………………………………... 4
3. Perputaran uang sehari……………………………………………………………...5

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan …….................………………………………………………………. 6
2. Saran ……....................................………………………………………………….7

BAB I
PENDAHULUAN

I. A. Latar Belakang
1. Tidak memiliki modal yang cukup
2. Pendidikan yang terbatas
3. Semakin mahalnya biaya hidup
4. Tingginya angka pengangguran
5. Sulitnya mencari pekerjaan
6. Tidak memiliki keahlian khusus (keterampilan)

Batasan Masalah
Dalam hal ini kami mencoba menjelaskan tentang bagaimana kehidupan pak kiki sebagai pedagang kaki lima di jln. Akses ui yang sudah delapan belas tahun digelutinya.
Ruang Lingkup
Di zaman yang sekarang ini, semua orang dituntut untuk bekerja keras dan dapat mempertahankan hidup, mengapa? karena kesulitan akan krisis ekonomi yang melanda sekarang ini dimana kebutuhan sehari-hari yang sangat mahal. Tingkat kemiskinan yang semakin bertambah setiap tahunnya, lapangan pekerjaan yang sulit didapatkan itulah yang menyebabkan pengangguran semakin meraja lela, membuat masyarakat harus berfikir bagaimana mempertahankan hidup. Dengan modal seadanya dan kemampuan yang masih terbilang minim menjadikan banyak orang memilih profesi sebagai seorang pedagang.
Menjadi seorang pedagang kaki lima tidak harus banyak memiliki keahlian khusu. Hanya sedikit belajar tentang bagaimana cara membuat siomay, begtulah penuturan pak kiki kepada kami. Di pinggir-pinggir jalan banyak kita temui pedagang kaki lima yang berjualan dengan berbagai macam jenis makanan seperti siomay, mie ayam, bakso, dll.
Survey kami menghasilkan data mereka yang beroprasi sebagai pedagang dikota Depok umumnya masyarakat brpendidikan rendah sampai ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali,hingga menyulitkan mereka untuk mencari pekerjan yang lebih baik.



Maksud & Tujuan
Maksud dan tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui aktivitas dan segala permasalahan yang dihadapi oleh pedagang kaki lima dan bagaimana cara mengatasinya,agar kami juga merasakan bagaimana menjalani hidup seperti mereka yang serba kekurangan jika dibandingkan dengan kehidupan kami sekarang ini.
Dengan membuat makalah ini kami bisa lebih mensyukuri kehidupan dan tidak menyia-nyiakannya serta berusaha memberikan yang terbaik kepada keluarga kami kususnya anak dan cucu kami di masa yang akan datang.


BAB II
PERMASALAHAN

Pak kiki adalah seorang pedagang siomay yang mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk bekerja keras. Dengan jam kerja mulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 20.00, tetapi diakuinya bahwa itu jarang terjadi karena rata-rata dagangannya sekitar pukul 18.00 sudah sering habis. Beliau berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya sehari hari. Sebagai kepala keluarga pak kiki menginginkan untuk memberikan penghidupan yang layak terhadap keluarganya dan bercita-cita ingin memberikan pendidikan hingga jenjang tinggi karena menurutnya pendidikan adalah faktor yang terpenting untuk bekal seseorang mencapai suatu keinginan atau cita-citanya.
Banyak kendala yang dihadapi pak kiki dalam menjalankn tugasnya, entah itu cuaca yang memburuk maupun jika hari minggu datang. Maklum pak kiki berjualan di tengah keramaian mahasiswa yang berada di kampus kelapa 2 depok. Pendapatan pak kiki tidaklah menentu, keramaian disekitar kampus dan kondisi cuaca yang menjadi penentu, apabila cuaca panas pak kiki bisa medapatkan uang Rp 60.000/hari namun apabila cuaca hujan pendapatan pak kiki menurun menjadi 30-40 ribu/hari, itu terjadi karena jika hujan dating, pendapatan pak kiki menurun, mahasiswi lebih memilih untuk tidak membeli dagangannya.

BAB III
PEMBAHASAN


A. Kendala
Kendala yang dihadapi oleh pak kiki yaitu bahan baku yang mahal, banyak mahasiswa yang minta untuk lebih murah, kurangnya modal atau biaya untuk mendirikan usaha lain, bayaknya jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di wilayah sekitar kampus dengan banyak pilihan makanan membuat bang kiki harus bekerja lebih keras lagi. keramaian disekitar kampus dan faktor cuaca menjadi penentu pendapatan pak kiki, pendapatan pak kiki lebih besar di musim panas di karnakan mahasiswa-mahasiswa lebih memilih untuk tetap dikampus atau dikosan masing-masing disbanding untuk membeli dagangannya.
B. Alternatif
Untuk menambah modal pak kiki mengurangi pendapatanya yang tadinya enam puluh ribu menjadi lima puluh ribu, Pak kiki juga mempersiapkan plastik dan payung jika sewaktu-waktu akan turun hujan.


Modal awal :

1. Gerobak : Rp. 1.000.000
2. Gas : Rp. 15.000/ 3kg ; maks 2 mingu = Rp. 15.000
3. Terigu : Rp. 8.000/kg = Rp. 8.000
4. Sagu : Rp. 5.000/kg ; ½ kg = Rp. 2.000
5. Minyak : Rp. 10.000/liter ; ½ liter = Rp. 5.000
6. Saus : Rp. 3.000/ isi ulang = Rp. 6.000
7. Kacang tanah: Rp. 18.000/ kg ; ½ kg = Rp. 12.000
8. Kecap : Rp. 3.000/isi ulang = Rp 6000
9.Aqua/Dus : Rp.250000
Rp. 1.547.000

C. Perputaran Uang Sehari
Modal awal = Rp 3000.000
Pendapatan sehari-hari = 150.000
Modal belanja Pak Kiki tiap hari Rp 70.000
Keuntungan pak kiki = 60.000

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil observasi kami maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Tidak semua masyarakat beruntung didalam hidup dan mengais rejeki.
2) Kehidupan sekarang memang sulit tapi apabila di jalankan dengan sungguh-sungguh akan tercapai sesuatu yang kita inginkan.
3) Hidup jangan pernah takut untuk gagal karena kegagalan tersebut ias menjadi guru untuk pengalaman kita.

Saran & Kritik
Bila kau masih diberikan kesempatan menuntut ilmu sampai perguruan tinggi belajarlah dengan serius karena masih banyak orang yang tidak menpunyai kesempatan seperti kita. Dan jadikan orang lain sebagai pembangkit semangat kita untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Rabu, 21 April 2010

TUGAS B. INDONESIA 2 (MINGGU 3)

1. Cara Mengenal Membuat Tulisan
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

(2) tahap inkubasi
adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.

(3) tahap iluminasi
adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.
Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan tidak menguap begitu saja, seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya ke mana pun ia pergi.

(4) tahap verifikasi/evaluasi
tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

2. Data - Data Penelitian
Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang membutuhkan data dalam bentuk informasi, komentar, pendapat atau kalimat.
Penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian yang membutuhkan data dalam bentuk angka-angka atau nilai, atau data dalam bentuk informasi, komentar, pendapat, atau kalimat namun dikuantitatifkan.


3. Kapan Memulai Penulisan Ilmiah
Penelitian umumnya diawali dari penemuan suatu masalah. Tetapi tidak mutlak harus ada masalah. Penelitian dapat merupakan lanjutan atau pengembangan, bahkan penyempurnaan dari penelitian yang ada terlebih dahulu. Penelitian juga dapat dimulai dari keinginan si peneliti untuk membuktikan teori atau hipotesis yang diajukan pada penelitian sebelumnya dengan cara sama atau berbeda.

Sumber :
http://irsyad82.multiply.com/journal/item/24
http://www.scribd.com/doc/9771640/Materi-Karya-Ilmiah-
http://sambodo.multiply.com/journal/item/2/Apa_itu_Meneliti_dan_Penelitian_
Diposkan oleh Nurmalika Yunaeni di 20:15

TUGAS B. INDONESIA MINGGU 2

1.METODE ILMIAH
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah


2. LANGKAH-LANGKAH :
*
1. Observasi Awal

2. Mengidentifikasi Masalah

3. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

4. Melakukan Eksperimen

5. Menyimpulkan Hasil Eksperimen


1. Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

a. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview,dll.


b. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.


c. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.

a. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

b. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

c. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

3. MERUMUSKAN ATAU MENYATAKAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.


a. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

b. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen



4. MELAKUKAN EKSPERIMEN
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

a. Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.

b Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.

c. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

d.Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.



5. MENYIMPULKAN HASIL EKSPERIMEN
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:


a. Jangan ubah hipotesis

b. Jangan abaikan hasil eksperimen

c. Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

d. Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
e. Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.


REFERENSI : ALPHA OMEGA

TUGAS B. INDONESIA MINGGU 1

1.HAKIKAT KARYA ILMIAH

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.


2.CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
(1) merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ). Artinya, faktanya sesuai dengan yang diteliti, (2) bersifat methodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertip dan rapi, (3) Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Artinya, laras bahasa ilmiah harus baku dan formal. Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu (ganda).

REFERENSI : HAMDANI MULYA



3.MACAM-MACAM KARYA ILMIAH
1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian, dan (b) artikel nonpenelitian.
2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah dibedakan menjadi dua (a) makalah teknis, dan (b) makalah nonteknis
3. Laporan Penelitian: karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil




4. SIKAP ILMIAH
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara ;ain :
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

REFERENSI : BAHRUL ULUM'S WEBLOG

Minggu, 21 Maret 2010

ASURANSI & PASAR MODAL

ASURANSI
Asuransi dalam hal hukum dan ekonomi adalah suatu bentuk dari manajemen risiko terutama digunakan untuk lindung nilai terhadap risiko kerugian kontingen. Secara sempit asuransi adalah sebuah sistem untuk merendahkan kehilangan finansial dengan menyalurkan risiko kehilangan dari seseorang atau badan ke lainnya..

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tetanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
*Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
*Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
*Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.
*Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
*Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar
*Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Referensi : www.wikipedia.com

PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”.
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
Referensi : IDX Indonesia Stock Exchange/Bursa Efek Indonesia

Minggu, 14 Maret 2010

Pengertian Transfer dan Letter Of Credit

Pengertian Transfer
Adalah pemindahan dana antar rekening di suatu tempat ke tempat yang lain,baik untuk kepentingan nasabah(debitur/non debitur) dan atau untuk kepentingan bank itu sendiri

1.Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi Transfer:
a. REMITER/ applicant yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan memindahkan dananya melelui jasa pengiriman uang.
b. BENEFICIARY, yaitu pihak akhir yang akan berhak memerima dana transferdari drawee Bank atau paying bank.
c. REMITIN BANK/Drawer Bank, yaitu Bank pelaku transfer atau bank yang memerima amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana ( beneficiary)
d. PAYING BANK/Drawee Bank, yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan/untuk dibayarkan kepada beneficiary.

2. Jenis bank

Jenis Transfer ada 2 yaitu :

a. Transfer Masuk ( Incoming Transfer), yaitu pengiriman uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau bank lain untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada bank sendiri.
b. Transfer Keluar (Outgoing Transfer), yaitu pengiriman uang atas perintah nasabah/bagian bank tertentu untuk keuntungan pihak lain kepada bank lain atau cabang bank itu sendiri.


3. Proses Transfer

Proses Transfer bank ada 3, yaitu
a. melalui bank Indonesia
b. melalui bank lain
c. melalui cabang sendiri.

REFERENSI : GOOGLE



Letter of Credit (L/C)
Adalah perjanjian tertulis dari sebuah bank (issuing bank) yang diberikan kepada penjual(beneficiary, exportir) atas permintaaannya dan sesuai dengan instruksi-instruksi dari pembeli (applicant) untuk melakukan pembayaran yakni dengan cara membayar, mengaksep atau menegoisasi wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan dan atas dokumen-dokumen yang ditetapkan.

Letter of Credit memiliki beberapa peran dalam perdagangan internasional,
diantaranya :
1. memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor
2. mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor
3. menjamin kelengkapan dokumen pengapalan


JENIS-JENIS L/C:
1. Revocable L/C
adalah L/C yang dapat diubah atau dibatalkan oleh bank penerbit setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada penerima.
2. Irrevocable L/C
adalah L/C yang perubahan atau pembatalannya harus dengan persetujuan penerima.
3. Sigh Payment L/C
adalah L/C yang pembayarannya dilakukan secara tunai.
4. Acceptance L/C
adalah L/C yang pembayarannya secara berjangka.
5. Negotiation L/C
adalah L/C yang pembayarannya dengan cara membeli wesel dan /atau dokumen-dokumen yang diajukan penerima.
6. Deffered payment L/C
adalah L/C yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari.
7. Confirmed L/C
Jika L/C dikonfirmasi oleh bank pengkonfirmasi maka tanggung jawab bank pengkonfuirmasi sama dengan tanggung jawab bank penerbit.
8. Transferable L/C
L/C dapat dialihkan oleh penerima kepada pemasok melalui perantaraan bank jika bank penerbit menyatakan demikian dalam L/C.
9. Assignment L/C
L/C yang membolehkan pengalihan hasil pembayaran atas L/C kepada pihak lain atas permintaan penerima.


Referensi :
Workshop : Transaksi Ekspor-Impor dengan Letter of Credit
LPBP – LePMA/universitas gunadarma
Vee/google

Minggu, 07 Maret 2010

paper manajemen dana bank

I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen Dana Bank mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Dari pembahasan ini, kita dapat mengetahui sumber-sumber dana bank, baik yang berasal dari bank itu sendiri, dana dari masyarakat, maupun dana-dana dari sumber yang lain.


II. PEMBAHASAN

I. DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN
Keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana atau memperoleh aktiva, dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Dari definisi diatas, bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas utama, yaitu:

1.Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana balk dari sumber internal perusahaan maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik dividen. Sumber dana pada perusahaan secara keseluruhan.

2. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola seefisien mungkin.

3. Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk.

a. Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifIkat deposito, atau obligasi.
b. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.


Tiga Keputusan Yang Diambil Manajemen Keuangan,yaitu :
1.keputusan investasi,
2.keputusan pendanaan, dan
3.keputusan mengenai dividen.

Kegiatan mencari alternatif sumber dana menimbulkan adanya arus kas masuk,sementara kegiatan mengalokasikan dana dan pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan sering disebut manajemen aliran (arus) kas.


II. TUJUAN MANAJEMEN DANA BANK
Tujuan manajemen dana bank adalah ;
1. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
2. Sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
3. Mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
4. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.


III. RUANG LINGKUP KEGIATAN MANAJEMEN DANA BANK
Ruang lingkup kegiatan manajemen dana Bank, yaitu :
:a. Segala aktivitas dalam rangka penghimpunan dana dari masyarakat
b. Berupa ajakan atau promosi yang bertujuan menghimpun dana dari masyarakat.
c. Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah
kepercayaan masyarakat.


IV. PRINSIP MANAJEMEN DANA BANK
Prinsip penggunaan dana tersebut adalah:
1. Sumber dana jangka pendek digunakan untuk investasi jangka pendek.
2. Sumber dana jangka panjang digunakan untuk investasi jangka panjang.

Untuk menentukan besar kecilnya buku bunga pinjaman, atau dapat dikatakan sebagai harga produk, yang akan dibebankan kepada nasabah terdapat beberapa komponen yang akan mempengaruhinya. Komponen-komponen tersebut adalah :

1.Total Biaya Dana (Cosh Of Fund)
Merupakan biaya untuk memperoleh simpanana setelah ditambah dengan cadangan wajib (reserve requirement) yang ditetapkan pemerintah. Biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan utnuk memperoleh dana melalui produk simpanan.
2. Laba yang diinginkan
Menentukan besarnya laba juga sangat mempengaruhi besarnya suku bunga kredit. Dalam hal ini biasanya bank melihat kondisi pesaing dan juga kondisi nasabah (usaha kecil atau besar)
3. Cadangan Resiko kredit macet
Merupakan cadangan terhadap kredit yang macet atas akibat dari suatu hal baik disengaja maupun tidak disengaja.
4. Biaya Operasi
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka melaksanakan kegiatan operasinya.
5. Pajak
Merupakan pajak yang dibebankan oleh pemerintah kepada bank yang memberikan fasiltas kredit kepada nasabahnya.

Beberapa konsep mengenai penetapan harga produk perbankan adalah sebagai berikut :
1. Cost plus pricing
Memperhitungkan biaya dana, fixed cost dan variable cost.
2. Variable Costing
Penetapan harga dengan menggunakan konsep hanya menggunakan Cost of mixed fund sehingga tingkat harga produk relatif rendah.
3. Skimming Pricing
Menetapkan harga setinggi-tingginya untuk mendapatkan untuk memperoleh laba maksimal.
4. Market Pricing
Harga ditentukan bergantung dengan mekanisme pasar, dengan dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
5. Relational Pricing
Konsep ini dipengaruhi oleh hubungan baik antara pihak bank dengan nasabah.
6. Penetration Pricing
Menetapkan harga serendah-rendahnya dengan tujuan untuk penetrasi pasar atau mengenalkan produk baru.
7. Non Cost Pricing
Konsep ini tidak memperhitungkan biaya-biaya yang sudah dikeluarkan.


V. SUMBER DANA BANK
Sumber dana bank berasal atau diperoleh dari
1.Sumber Penggunaan lazim
2. Dana sendiri, yang berupa Investasi dan Operasi
3. Dana masyarakat, yang berupa Pinjaman
4. Dana lain-lain

Dana dari Modal Sendiri, meliputi :
1. Modal yang disetor
2. Cadangan-cadangan
3. Laba yang ditahan

Dana dari Pihak Luar, meliputi :
1. Pinjaman dari Bank-bank Lain
2. Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di luar negeri
3. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank
4. Pinjaman dari Bank Sentral (BI)

Dana dari Masyarakat
Teori Liquidity Preference : menjelaskan mengapa sewaktu-waktu unit uang itu tidak beredar (idle money) :
1. Transaction Motive
2. Precautionary Motive
3. Speculatif Motive
Idle money (uang tidur) adalah uang kartal yang tidak dipergunakan untuk membayar transaksi karena disimpan oleh pemiliknya (seperti dalam dompet, box (brankas). Yang menyebabkan idle money adalah:

a. Transaction motive/motif transaksi: seorang menyimpan tunai tidak membelanjakan pendapatanya sekaligus karena ingin mengatur uangnya pada masa yang akan datang

b. Precautionary motive/motif berjaga-jaga: seseorang menyimpan sebagian pendapatannya karena ingin menjaga hal-hal yang kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang.

c. Speculatif Motive/motif spekulasi : sesorang menahan sebagian uangnya karena spekulasi harga/bunga di masa yang akan datang meningkat, atau harga akan dimasa yang akan datang.

Ada 3 (tiga ) macam jenis saving, yaitu :
1. Giro (Demand Deposits)
2. Deposito (Time Deposits)
3. Tabungan (Saving)


VI. PERANAN BANK
1. Mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara karena:
Sebagai pengumpul dana dari Surplus Spending Unit (SSU) dan penyalur kredit kepada Defisit Spending Unit (DSU)
2. Tempat menabung yang efektif dan produktif
3. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran praktis, aman dan ekonomis
4. Penjamin penyelesaian perdagangan dengan penerbitan L/C
5.Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi

Sebagai lembaga kepercayaan masyarakat, dalam menerima simpanan dari Surplus Spending Unit (SSU), Bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu. Dalam menyalurkan dana kepada Defisit Spending Unit (DSU), Bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemebrian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik. Dalam melaksanakan kegiatannya bank lebih banyak menggunakan dana dari masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham.
Penempatan dana dalam bentuk kredit, seperti Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga/imbalan atau bagi hasil.
Dimana Unsur-unsur Kredit/ Pembiayaan meliputi Kepercayaan, Kesepakatan, Jangka waktu, Resiko, dan Balas Jasa.

Diperlukan bank sebagai salah satu alat menghimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat kembali dan dimana letak bank sebagai alokasi dana yang terhimpun untuk Mencapai Tingkat Profitabilitas Yang Cukup dan Menjaga posisi Likuiditasnya untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat.

Non Earning Assets (Aktiva yang tidak produktif) :
• Primary Reserve
• Aktiva tetap
• Investasi
Earning Assets (Aktiva Produktif) :
• Secondary Reserve
• Kredit
• Investasi Jangka Panjang
Faktor Penentu Kebutuhan Dana Bank :
• Ketentuan Pemerintah
• Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
• Area Operasional Bank
• Produk Jasa Bank
• Tujuan Bank
• Pimpinan Bank
• Kebutuhan Likuiditas Yang Dimiliki
• Tingkat Kualitas dari Aset
• Struktur dari Tabungan
• Tingkat Kualitas dan Sistem Operasional Bank
• Tingkat Kualitas Pemilik Bank


III.PENUTUP

I.KESIMPULAN
Bahwa Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam menyusun pondasi perekonomian suatu pemerintahan. Menjadi pelaksana lalu lintas pembayaran, memproduktifkan tabungan, dan pendorong kemajuan perdagangan dan globalisasi perekonomian .Serta dana yang dihimpun di salurkan kembali untuk meningkatkan kesejahteraan taraf hidup rakyat banyak. Bank selaku stabilisator moneter diartikan bahwa bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs, atau harga barang-barang relatif atau tetap, Bank juga merupakan pusat perekonomian, sumber dana, pelaksanaan okonomi yang mendorong kemajuan perdagangan baik ke taraf nasional maupun taraf internasional.

Minggu, 28 Februari 2010

JENIS-JENIS KUNCI RELASIONAL

JENIS-JENIS KUNCI RELASIONAL
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Jenis-jenis kunci Relasional :
1. Super key
Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tuple di dalam relasi
2. Candidate key
Suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas.
3. Primary key
Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas
4.Alternate key
Merupakan candidate key yang tidak dipakai sebagai primary key atau Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.
5. Foreign key (Kunci Tamu)
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.

sumber :google

Minggu, 21 Februari 2010

pengertian dan konsep BANK

PENGERTIAN DAN KONSEP BANK


PENGERTIAN BANK

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya, dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik jangka pendek maupun jangka panjang. serta menjadi perantara dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat. Untuk meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan kata lain Bank adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.



KONSEP BANK

Konsep Bank ada 3 yaitu :

1. Menghimpun Dana
2. Menyalurkan Dana
3. Memberikan Jasa Lainnya

1. Menghimpun Dana

Dalam Menghimpun Dana maka Bank memiliki 3 sumber, yaitu:

1) Dana yang bersumber dari Bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.



2) Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha deposito, simpanan giro.

3) Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money.

Dalam menghimpun dana, Bank juga memberikan penarikan bagi nasabah-nasabahnya berupa balas jasa yang menarik dan menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa Bunga yang berdasar prisip Bank Syariah. Dan penarikan lainnya seperti hadiah, undian, cendra mata, atau balas jasa yang lainnya. Semakin beragam balas jasa yang diberikan oleh Bank, maka akan menambah minat nasabah untuk menyimpan uang mereka.


2. Menyalurkan dana

Penyaluran dana-dana yang terkumpul oleh Bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.



3. Memberikan Jasa Lainnya

Pelayanan Jasa Bank dalam tugasnya sebagai Pelayan Lalu Lintas Pembayaran Uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain kartu kredit, pengiriman uang, dan pelayanan lainnya.


Dari penguraian di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa Bank mempunyai bagian penting bagi masyarakat banyak, selain dapat menyimpan uang, Bank juga dapat memberi keuntungan bagi nasabah yang menabung di Bank tersebut.


Referensi : Hadi Muttaqin Hasyim/google

PPENALARAN SERTA SYARAT-SYARATNYA

I. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusiMetode dalam menalar

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.


II.nduktif

* nduktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum.
* Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
* Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.



III.deduktif

deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.




Konsep dan simbol dalam penalaran

Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.




IV.Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

* Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.

* Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis.

Sumber: Wikipedia/google
NAMA : RIRIN AYUNDARI

KELAS : 3EA07

NPM : 10207947

TUGAS : PENGANTAR TEKNOLOGI SIM 2

TEMA : 3. Model Data : Berbasis Objek, berbasis record, koseptual dan Fisik


MODEL DATA
Data model merupakan sekumpulan konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data, dan batasan-batasan yang terintegrasi di dalam suatu organisasi.
* Tujuan model data :
Menyajikan data agar mudah di modifikasi.

* Bermacam-macam model data terbagi dalam tiga kelompok besar yaitu :

1.Object-based logical models
2. record-based logical models
3. physical models

Model data dapat dibagi empat kategori :

1. Model data berbasis objek (Object-Based Data Model)
Digunakan untuk menggambarkan data pada level konseptual dan view
Menggunakan konsep entitas, atribut, dan hubungan antar entitas.
Model ini menyederhanakan fakta, agar mudah dipahami dalam perancangannya.
Terdiri dari beberapa model :
a. Entity Relationship Model (ER Model), penyajikan data dengan menggunakan entity dan relationship.
Entity adalah objek di dunia yang bersifat unik. Setiap entity mempunyai atribut yang membedakannya dengan entity lainnya.

b. Semantik Model, penyajian data menggunakan kata-kata yang mengandung arti.
c. Binary Model, model data yang memperluas definisi dari entity, bukan hanya atribute-atributenya, tetapi juga tindakan-tindakannya.
d. Object –Oriented Model
e. Infological Model
f. Data Fungsional Model


2. Model data berbasis record (Record-Based Data Model) :
Model ini menyusun database dalam record-record yang tersusun dengan format tetap, dari berbagai tipe data. Tiap tipe record menentukan sejumlah fields atau atribut yang tetap.

Terdapat tiga macam jenis model data berbasis record, yaitu:

a. Relational Model, data-data disajikan dalam bentuk table (baris dan kolom). Menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan data & relasi antar data-data tersebut. Setiap tabel terdiri atas kolom-kolom, dan setiap kolom mempunyai nama yang unik. Tiap tipe record menentukan sejumlah fields atau atribut yang tetap

b. Hierarchical Model, data-data disajikan dengan bentuk pohon (tree) dan mempunyai root dan beberapa subtree.

c. Network Model, data-data disajikan dalam bentuk jaringan. Direpresentasikan dengan sekumpulan record (Pascal), dan relasi antara data direpresentasikan oleh record & link. Link dipandang sebagai pointer. Record-record diorganisasikan sebagai graf.

3. Model data fisik (Physical-Based Data Model)
Digunakan untuk menggambarkan data di level yang paling rendah atau ditingkat internal; penyimpanan data secara detailnya dengan format record penyusunan record dan jalur akses. Terdiri dari 2 macam model,yaitu :
1. Model unifying
2. model memory

4. Model data konseptual
Menyediakan konsep yang sesuai dengan persepsi pemakai yang memandang datanya.

Referensi : Fatika Lestyaningrum,Harsiti/google