Minggu, 17 Oktober 2010

ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.


Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :

1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.


Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
• Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
• Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
• Melindungi prinsip kebebasan berniaga
• Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
• Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
• Memperkuat sistem pengawasan
• Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Sumber : http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm/google

Minggu, 10 Oktober 2010

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.


Sumber : http://andyhariman.blogspot.com/2010/01/pengertian-etika-bisnis.html

Selasa, 08 Juni 2010

TUGAS B. INDONESIA

1. Pengertian Proposal

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan
standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kita
dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah
(pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat
penelitian (skripsi, tesis, disertasi)

2. Persiapan yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan

1. Siapkan Diri.

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah persiapan dari diri Anda sendiri.

2. Buat Time Table.

Ini penting agar penulisan skripsi tidak telalu time-consuming. Buat planning yang jelas mengenai kapan Anda mencari referensi, kapan Anda harus mendapatkan judul, kapan Anda melakukan bimbingan/konsultasi, juga target waktu kapan skripsi harus sudah benar-benar selesai.

3. Jadilah Proaktif.

Dosen pembimbing memang bertugas membimbing Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu bisa menggantungkan segalanya pada dosen pembimbing. Selalu bersikaplah proaktif. Mulai dari mencari topik, mengumpulkan bahan, mengejar untuk bimbingan, dan seterusnya.

4. Be Flexible.

Skripsi mempunyai tingkat ketidakpastian tinggi.
Sebaiknya jangan menggunakan jasa pihak ketiga yang akan membantu membuatkan skripsi untuk Anda atau menolong dalam mengolah data. Skripsi adalah buah tangan Anda sendiri.

6. Siapkan budget (dana)

Skripsi jelas menghabiskan dana yang cukup lumayan (dengan asumsi tidak ada sponsorships).

3. Tujuan membuat proposal

1. memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan dalam mengindentifikasi, memformulasi, dan menyelesaikan masalah iptek,
2. sebagai ujian akhir untuk memperoleh kualifikasi Sarjana S-1,.

Jenis- jenis proposal

Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal, semiformal, dan nonformal. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Selasa, 11 Mei 2010

klkp

nilai : 90

MAKALAH PERPUTARAN UANG

DISUSUN OLEH :
HANNA S
10207512

RIRIN A
10207947



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menolong hamba-hambanya dalam nenyelesaikan makalah ini. Penyusun juga nengucapkan terima kasih kepada Bang Kiki yang telah meluangkan waktunya kepada kami untuk menyelesaikan tugas kami. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada pembaca walaupun kami sadari bahwa makalah ini mmpunyai kelebihan dan kekurangan, maka kami memohon maaf kepada pembaca atas kekurangan dan kelebihan tersebut.


Tidak dipungkiri bahwa kita sering sekali menemui beberapa orang pedagang kaki lima dan bahkan hampir dari mereka yang masih anak-anak. Mereka sangat sering dijumpai di pinggir jalan, tempat-tempat sekolah, ataupun di tempat keramaian lainnya.. Banyak dari mereka yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan sama sekali dan faktor utama dari hal tersebut adalah karena keterbatasan biaya, yang mengharuskan mereka bekerja menjadi pedagang kaki lima.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang..…..............………………………………………………………….1
2. Ruang Lingkup ……….........………..........................................................................1
3. Maksud dan Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PERMASALAHAN
1. Permasalahan………………………………………………………………………...3

BAB III PEMBAHASAN
1. Kendala ....…….......................……………………………………………………..4
2. Alternatif................................……………………………………………………... 4
3. Perputaran uang sehari……………………………………………………………...5

BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan …….................………………………………………………………. 6
2. Saran ……....................................………………………………………………….7

BAB I
PENDAHULUAN

I. A. Latar Belakang
1. Tidak memiliki modal yang cukup
2. Pendidikan yang terbatas
3. Semakin mahalnya biaya hidup
4. Tingginya angka pengangguran
5. Sulitnya mencari pekerjaan
6. Tidak memiliki keahlian khusus (keterampilan)

Batasan Masalah
Dalam hal ini kami mencoba menjelaskan tentang bagaimana kehidupan pak kiki sebagai pedagang kaki lima di jln. Akses ui yang sudah delapan belas tahun digelutinya.
Ruang Lingkup
Di zaman yang sekarang ini, semua orang dituntut untuk bekerja keras dan dapat mempertahankan hidup, mengapa? karena kesulitan akan krisis ekonomi yang melanda sekarang ini dimana kebutuhan sehari-hari yang sangat mahal. Tingkat kemiskinan yang semakin bertambah setiap tahunnya, lapangan pekerjaan yang sulit didapatkan itulah yang menyebabkan pengangguran semakin meraja lela, membuat masyarakat harus berfikir bagaimana mempertahankan hidup. Dengan modal seadanya dan kemampuan yang masih terbilang minim menjadikan banyak orang memilih profesi sebagai seorang pedagang.
Menjadi seorang pedagang kaki lima tidak harus banyak memiliki keahlian khusu. Hanya sedikit belajar tentang bagaimana cara membuat siomay, begtulah penuturan pak kiki kepada kami. Di pinggir-pinggir jalan banyak kita temui pedagang kaki lima yang berjualan dengan berbagai macam jenis makanan seperti siomay, mie ayam, bakso, dll.
Survey kami menghasilkan data mereka yang beroprasi sebagai pedagang dikota Depok umumnya masyarakat brpendidikan rendah sampai ada yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali,hingga menyulitkan mereka untuk mencari pekerjan yang lebih baik.



Maksud & Tujuan
Maksud dan tujuan utama dari penyusunan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui aktivitas dan segala permasalahan yang dihadapi oleh pedagang kaki lima dan bagaimana cara mengatasinya,agar kami juga merasakan bagaimana menjalani hidup seperti mereka yang serba kekurangan jika dibandingkan dengan kehidupan kami sekarang ini.
Dengan membuat makalah ini kami bisa lebih mensyukuri kehidupan dan tidak menyia-nyiakannya serta berusaha memberikan yang terbaik kepada keluarga kami kususnya anak dan cucu kami di masa yang akan datang.


BAB II
PERMASALAHAN

Pak kiki adalah seorang pedagang siomay yang mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk bekerja keras. Dengan jam kerja mulai pukul 13.00 sampai dengan pukul 20.00, tetapi diakuinya bahwa itu jarang terjadi karena rata-rata dagangannya sekitar pukul 18.00 sudah sering habis. Beliau berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya sehari hari. Sebagai kepala keluarga pak kiki menginginkan untuk memberikan penghidupan yang layak terhadap keluarganya dan bercita-cita ingin memberikan pendidikan hingga jenjang tinggi karena menurutnya pendidikan adalah faktor yang terpenting untuk bekal seseorang mencapai suatu keinginan atau cita-citanya.
Banyak kendala yang dihadapi pak kiki dalam menjalankn tugasnya, entah itu cuaca yang memburuk maupun jika hari minggu datang. Maklum pak kiki berjualan di tengah keramaian mahasiswa yang berada di kampus kelapa 2 depok. Pendapatan pak kiki tidaklah menentu, keramaian disekitar kampus dan kondisi cuaca yang menjadi penentu, apabila cuaca panas pak kiki bisa medapatkan uang Rp 60.000/hari namun apabila cuaca hujan pendapatan pak kiki menurun menjadi 30-40 ribu/hari, itu terjadi karena jika hujan dating, pendapatan pak kiki menurun, mahasiswi lebih memilih untuk tidak membeli dagangannya.

BAB III
PEMBAHASAN


A. Kendala
Kendala yang dihadapi oleh pak kiki yaitu bahan baku yang mahal, banyak mahasiswa yang minta untuk lebih murah, kurangnya modal atau biaya untuk mendirikan usaha lain, bayaknya jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di wilayah sekitar kampus dengan banyak pilihan makanan membuat bang kiki harus bekerja lebih keras lagi. keramaian disekitar kampus dan faktor cuaca menjadi penentu pendapatan pak kiki, pendapatan pak kiki lebih besar di musim panas di karnakan mahasiswa-mahasiswa lebih memilih untuk tetap dikampus atau dikosan masing-masing disbanding untuk membeli dagangannya.
B. Alternatif
Untuk menambah modal pak kiki mengurangi pendapatanya yang tadinya enam puluh ribu menjadi lima puluh ribu, Pak kiki juga mempersiapkan plastik dan payung jika sewaktu-waktu akan turun hujan.


Modal awal :

1. Gerobak : Rp. 1.000.000
2. Gas : Rp. 15.000/ 3kg ; maks 2 mingu = Rp. 15.000
3. Terigu : Rp. 8.000/kg = Rp. 8.000
4. Sagu : Rp. 5.000/kg ; ½ kg = Rp. 2.000
5. Minyak : Rp. 10.000/liter ; ½ liter = Rp. 5.000
6. Saus : Rp. 3.000/ isi ulang = Rp. 6.000
7. Kacang tanah: Rp. 18.000/ kg ; ½ kg = Rp. 12.000
8. Kecap : Rp. 3.000/isi ulang = Rp 6000
9.Aqua/Dus : Rp.250000
Rp. 1.547.000

C. Perputaran Uang Sehari
Modal awal = Rp 3000.000
Pendapatan sehari-hari = 150.000
Modal belanja Pak Kiki tiap hari Rp 70.000
Keuntungan pak kiki = 60.000

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil observasi kami maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1) Tidak semua masyarakat beruntung didalam hidup dan mengais rejeki.
2) Kehidupan sekarang memang sulit tapi apabila di jalankan dengan sungguh-sungguh akan tercapai sesuatu yang kita inginkan.
3) Hidup jangan pernah takut untuk gagal karena kegagalan tersebut ias menjadi guru untuk pengalaman kita.

Saran & Kritik
Bila kau masih diberikan kesempatan menuntut ilmu sampai perguruan tinggi belajarlah dengan serius karena masih banyak orang yang tidak menpunyai kesempatan seperti kita. Dan jadikan orang lain sebagai pembangkit semangat kita untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Rabu, 21 April 2010

TUGAS B. INDONESIA 2 (MINGGU 3)

1. Cara Mengenal Membuat Tulisan
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

(2) tahap inkubasi
adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.

(3) tahap iluminasi
adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Iluminasi tidak mengenal tempat atau waktu. Ia bisa datang ketika kita duduk di kursi, sedang mengendarai mobil, sedang berbelanja di pasar atau di supermarket, sedang makan, sedang mandi, dan lain-lain.
Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Agar gagasan tidak menguap begitu saja, seorang pembelajar menulis yang baik selalu menyediakan ballpoint atau pensil dan kertas di dekatnya, bahkan dalam tasnya ke mana pun ia pergi.

(4) tahap verifikasi/evaluasi
tahap terakhir yaitu verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

2. Data - Data Penelitian
Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang membutuhkan data dalam bentuk informasi, komentar, pendapat atau kalimat.
Penelitian Kuantitatif, yaitu penelitian yang membutuhkan data dalam bentuk angka-angka atau nilai, atau data dalam bentuk informasi, komentar, pendapat, atau kalimat namun dikuantitatifkan.


3. Kapan Memulai Penulisan Ilmiah
Penelitian umumnya diawali dari penemuan suatu masalah. Tetapi tidak mutlak harus ada masalah. Penelitian dapat merupakan lanjutan atau pengembangan, bahkan penyempurnaan dari penelitian yang ada terlebih dahulu. Penelitian juga dapat dimulai dari keinginan si peneliti untuk membuktikan teori atau hipotesis yang diajukan pada penelitian sebelumnya dengan cara sama atau berbeda.

Sumber :
http://irsyad82.multiply.com/journal/item/24
http://www.scribd.com/doc/9771640/Materi-Karya-Ilmiah-
http://sambodo.multiply.com/journal/item/2/Apa_itu_Meneliti_dan_Penelitian_
Diposkan oleh Nurmalika Yunaeni di 20:15

TUGAS B. INDONESIA MINGGU 2

1.METODE ILMIAH
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah


2. LANGKAH-LANGKAH :
*
1. Observasi Awal

2. Mengidentifikasi Masalah

3. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis

4. Melakukan Eksperimen

5. Menyimpulkan Hasil Eksperimen


1. Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

a. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview,dll.


b. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.


c. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.


2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.

a. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

b. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

c. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

3. MERUMUSKAN ATAU MENYATAKAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.


a. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

b. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen



4. MELAKUKAN EKSPERIMEN
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

a. Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.

b Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.

c. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

d.Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.



5. MENYIMPULKAN HASIL EKSPERIMEN
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.

Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:


a. Jangan ubah hipotesis

b. Jangan abaikan hasil eksperimen

c. Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

d. Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
e. Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.


REFERENSI : ALPHA OMEGA

TUGAS B. INDONESIA MINGGU 1

1.HAKIKAT KARYA ILMIAH

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Tujuan penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.

Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.


2.CIRI-CIRI KARYA ILMIAH
(1) merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ). Artinya, faktanya sesuai dengan yang diteliti, (2) bersifat methodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah langkah yang teratur dan terkontrol secara tertip dan rapi, (3) Tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah. Artinya, laras bahasa ilmiah harus baku dan formal. Selain itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu (ganda).

REFERENSI : HAMDANI MULYA



3.MACAM-MACAM KARYA ILMIAH
1. Artikel ilmiah: karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel, ditulis dengan tatacara ilmiah, dan disesuai dengan konvensi ilmiah yang berlaku. Artikel dapat dipilah menjadi dua (a) artikel hasil penelitian, dan (b) artikel nonpenelitian.
2. Makalah ilmiah: karya tulis yang memuat hasil pemikiran tentang masalah, disusun secara sistematis dan runtut, dan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah dibedakan menjadi dua (a) makalah teknis, dan (b) makalah nonteknis
3. Laporan Penelitian: karya tulis yang berisi paparan proses dan hasil




4. SIKAP ILMIAH
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara ;ain :
Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.
Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaan menggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
Sikap terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.

REFERENSI : BAHRUL ULUM'S WEBLOG